Para Remaja terjangkit virus alay’ ( oleh : Intan Nuriani) Di era globalisasi bahasa indonesia yang baik...
Para Remaja terjangkit virus alay’
(oleh : Intan Nuriani)
Perkembangan mode teknologi terutama berkembangnya
status jejaring sosial saat ini yang telah banyak diikuti dan sudah menjamur oleh para kaum remaja yang tergolong masih
labil. Dari mulai perubahan cara berbicara, cara menulis, bergaul, bahkan cara
berpakaian yang berbeda-beda yang seharusnya mudah menjadi lebih rumit dan
bahkan jauh dari tata cara berpakaian
yang diajarkan dalam islam.Boleh saja menggunakan
bahasa alay dalam pergaulan sesama remaja,tetapi terkadang mereka juga
menggunakannya dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik itu kepada anak
kecil maupun orang dewasa, umpamanya orangtua dan guru. Mungkin, para remaja
itu lupa bahwa mereka perlu belajar untuk menempatkan diri, termasuk dalam
berkomunikasi dan berbahasa, dengan siapa mereka berhadapan.Jadi kesannya para
remaja zaman sekarang seperti tidak mempunyai etika berbeda dengan
anak-anak dahulu.
Bermula dari sebuah lagu, kata Alay alias Anak
Lebay menjadi lebih sering digunakan untuk orang-orang yang memiliki perilaku
seperti diatas. Namun, tahukah anda apa arti Alay yang sebenarnya? Selain
diartikan sebagai anak lebay, alay pun memiliki singkatan anak layangan.
Berbicara tentang hal tersebut,para pakar/ahli
psikologi pun ikut berbicara.Alay sebetulnya merupakan gejala alami yang kini
sedang terjadi pada anak muda yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya.
Yang membuat dia merasa lebih cantik, lebih keren, gaul atau lebih hebat diantara teman-temannya lainnya. Faktor utama
penyebab munculnya hal tersebut salah satunya dari media Internet, TV atau sosok yang mereka yang kagumi.
Anak alay
Anak layangan yang
selalu berpenampilan secara berlebih-lebihan
dan merasa sangat bangga bila dianggap lebay, selalu ingin mencari-cari
perhatian yang pertama diantara teman-temannya.
Bahasa Alay
Pernahkah anda
membaca status dalam facebook atau membaca sms yang gaya penulisanya sulit di
baca. Seperti ‘tempat’ jadi ‘t4’, ‘mata-mata’ jadi mata” , ‘you’ jadi ‘u’,
‘apa’ jadi ‘aPa’ dan sebagainya. Menurutnya saya, perkembangan bahasa alay
dapat dilihat dari dua sisi. Satu sisi bahasa alay menunjukkan kreativitas
anak-anak muda. Namun, di sisi lain dapat mempengaruhi penggunaan bahasa
sehari-hari sehingga mempengaruhi bahasa tulis anak-anak muda. “Ketika harus
menulis secara resmi, dikhawatirkan kebiasaan menulis dengan bahasa alay itu muncul,”
“Penggunaan bahasa alay
akhir-akhir ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda. Hal ini
dikarenakan bahasa tersebut tidak sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang
baik dan benar.Penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari – hari ini
mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh
tersebut antara lain sebagai berikut ini :
1. Masyarakat
Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
2. Masyarakat
Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan. (EYD).
3. Masyarakat Indonesia menganggap remeh
bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Dulu anak – anak
kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak
kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua
dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu
dengan sebutan bokap atau nyokap dan yang lainya.
5. Penulisan bahasa
indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang
baik dan hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”
Musik alay
sebenarnya sangat mudah diterima dan di sukai
masyarakat dari kalangan menengah kebawah. Kehadiran music alay sering di putar
di mana-mana, seperti di pasar-pasar atau sekedar mengisi acara liburan seperti
acara semarak tahun baru, atau hari raya lebaran. Meski alay adalah sebuah
komunitas minoritas, tapi pada kenyataannya bisa memberi sesuatu yang
fresh/baru sebagai bentuk kreatifitas di kalangan anak muda zaman sekarang.
Meskipun keberadaannya di anggap sedikit berlebihan. Tapi alay bisa menjadi
trendsetter dikalangan anak muda.
Penggunaan gaya bahasa alay akan mengancam penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar walaupun penggunaannya hanya dalam
media elektronik seperti HP (Hand Phone), Facebook atau Twitter. Sehubungan
dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian
masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan,
dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Apabila
kegemaran ini berlangsung terlalu lama dan makin dicintai, resmilah kita
mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Intan nuriani adalah seorang mahasiswi yang sedang menimbal ilmu di fakultas teknik
informatika,UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.
No comments