.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

OPINI PUBLIK TERHADAP CITRA BURUK POLISI MELALUI MEDIA MASSA

OPINI PUBLIK TERHADAP CITRA BURUK POLISI MELALUI MEDIA MASSA Oleh : Muhammad RizkiSitompul              Akhir-akhir ...



OPINI PUBLIK TERHADAP CITRA BURUK POLISI MELALUI MEDIA MASSA
Oleh : Muhammad RizkiSitompul
        
    Akhir-akhir ini beredaranggapan di masyarakat bahwa polisi menjadi lawan dan musuh bagi masyarakat.Tentunya menjadi pertanyaan apa yang terjadi di masyarakat sehingga menggangab polisi sebagai musuh rakyat. Pertanyaaan tersebut lahir akibat adanya beberapa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi terhadap masyarakat berupa perilaku tidak menyenangkan dan mengecewakan yang di dapatin.Walaupun Tindakan tersebut tidak dilakukan oleh semua anggota polisi bahkan dalam satu institusi, melainkan hanya dilakukan oleh segelintir oknum polisi yang berani melanggar batas kewenanggannya.
            Perilaku demikian dapat menimbulkan sikap sinis masyarakat terhadap institusi kepolisian.Pelanggaran yang dilakukan oleh  segelintir oknum polisi yang tidak bertanggung jawab secara langsung dapat mencoreng wajah institusi kepolisian itu sendiri yang mana seharusnya melindungi masyarakat dari tindak kejahatan.
            Polisi yang dulunya dianggab sebagai kawan dan menjadi panutan.telah berbanding terbalik dengan dianggabnya lawan yang menimbulkan masalah. Sehingga dalam masyarakat terpatri kesan bahwa bila berurusan dengan polisi berarti menghadapi masalah dan kesulitan yang serius.dan menjadikan sebagian masyarakat anti dengan polisi.
            Pencitraan positif yang seharusnya di bangun sebagai komitmen menuju profesionalisme polisi, ternyata sering di salah gunakan oleh oknumnya sendiri sehingga penegak hukum sering divonis dengan citra yang negative. Dari hal tersebut timbullah opini tidak bagus dari masyarakat, terlebih lagi media massa yang mengemas berita dan terkadang berlibihan yang menjadikan perkara tersebut semakin memanas.
            Fakta yang terjadi di masyarakat memang tidak hanya polisi yang melakukan tindak kriminal.Tetapi Masyarakat dan orang independen pun berpotensi melakukan tindak kejahatan tersebut. Namun keberadaan media massa yang semakin hari semakin kritis dalam memberitakan suatu hal, menjadikan media massa dengan bebas melakukan pemberitaan kepada seluruh khalayak baik itu dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Media massa sebagai sumber informasi, lebih sering menyampaikan laporan non fiksi yang ingin di ketahui masyarakat. walaupun ada sebagian media massa yang sering memanipulasi informasi kepada seluruh khalayak.
            Media massa modern saat ini memiliki konstribusi signifikan dalam kehidupan manusia. Masyarakat memerlukan media massa untuk pemenuhan kebutuhan akan informasi, pendidikan, hiburan dan hal lain. Jangkauan media massa yang sangat luas menjadikan hal kejadian terkecil apapun dapat diketahui oleh seluruh khalayak.
            Media massa yang mempunyai magis dalam membentuk opini public dapat sangat mudah memberi efek pada masyarakat. Pemberitaan di media massa tentang tindak kriminal merupakan sarana pembentukan opini public yang paling sensitif terhadap sesosok orang atau pun institusi.
            Bagi sebagian masyarakat mungkin menggangab media massa terkesan berlebihan dalam memberitakan sebuah berita seperti berita tindak kriminal polisi. Namun dalam keseluruhan masyarakat, media merupakan sarana efektif untuk mengetahui dunia luar.Dan juga dunia kepolisian khususnya.
            Media massa yang menjadi salah satu faktor yang menggiring masyarakat untuk beropini negative terhadap berita yang di angkat terlalu banyak yang bersifat negative.berbeda dengan pandangan pihak kepolisian yang menyatakan media cukup seimbang dalam memberitakan positif dan negatifnya, walaupun ada beberapa polisi lain yang menyatakan media terlalu melebih-lebihkan dalam membuat suatu pemberitaan.
            Persepsi  masyarakat tidak serta merta terbentuk dengan sendirinya melainkan dari gabungan informasi langsung dari media.Masyarakat sangat mudah dipengaruhi atas apa yang di saji oleh media .sehingga mempersepsikan perilaku negative polisi itu lahir dari pemberitaan di media massa dan mengakibatkan  bahwa berita yang disajikan oleh media massa adalah benar adanya.
            Vivian, (2008:471) mengatakan bahwa media tidak mempunyai efek langsung, dikarenakan masyarakat langsung mengutip dari berita di televisi, Koran, majalah atau pun media massa lain, efek media akan timbul ketika kutipan dari media massa tersebut ditambahi dengan pengalaman dari teman atau kenalan.
            Masyarakat tidak serta merta mengungkapkan opininya dalam suatu interaksi sosial.Mereka cenderung menggungkapkan opini dalam hati terlebih dahulu.Ketika mereka dihadapkan pada sebuah interaksi sosial yang mengharuskan dia menngungkapkan opini mereka pun masih memiliki pemikiran apakah opininya akan diungkapkan atau tidak.
            Pengalaman masyarakat terhadap citra kepolisian juga terjalin dari orang-orang sekitar yang bertukar pengalaman satu sama lain. Masyarakat yang mempunyai pengalaman negatif mengenai polisi akan memberitakan kepada masyarakat lain tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan polisi sehingga menjadikan polisi menjadi icon buruk bagi masyarakat walaupun itu belum tentu benar pemberitahuannya.
            Media massa memiliki andil besar dalam memberitakan berita tentang tindak kriminal polisi, hal ini menimbulkan penegasan terhadap ironi yang terjadi bahwa penegak hukum seperti polisi pun melakukan tindak kriminal yang tidak seharusnya dilakukan.
            Teori minimalist effect mengungkapkan bahwa efek media tidak semuanya dapat mempengaruhi masyarakat karena ada sebagian masyarakat yang menampung pemberitaan di media massa dan mencaritahu pendapat orang lain mengenai pemberitaan negatif di media massa tentang sosok polisi agar mengetahui apakah fakta yang terjadi sesuai dengan dengan apa yang ada dalam pemberitaan media massa. Setelah masyarakat tahu akan fakta yang sebenarnya, baru kemudian masyarakat membentuk persepsi yang mencitrakan polisi.
            Dari persepsi yang terbentuk dari pengalaman maupun dari terpaan media massa, masyarakat akhirnya membentuk opini pribadi tentang citra polisi. Dari opini pribadi tersebut, maka akan terbagi menjadi 2 (dua) bagianya itu mayoritas dan minoritas. Opini pribadi mayoritas merupakan pemahaman yang sama yang dijadikan satu kemudian akan terbentuk consensus yang berkembang menjadi opini publik.namun, dalam teori spiral of silence menyatakan bahwa masyarakat dengan minoritas lebih memilih untuk diam dari pada mengunggkapkan opininya dengan alasan adanya ketakutan di dalam masyarakat atau ketakutan terjadinya permasalahan dalam interaksi yang menyebabkan minoritas menjadi tidak diakui dalam interasksi sosial. Di sisilain, ada pula masyarakat yang menyatakan bahwa tidak menjadi masalah apabila mereka tetap mengungkapkan opini walaupun opini mereka tergolong minoritas.mereka menilai opini yang berbeda merupakan hal yang biasa dalam sebuah interasksi sosial.
            Masyarakat dan polisi sudah seharusnya hidup berdampingan dalam rangka menjaga ketertiban umum, menjalin kekompakkan, dan saling tolong menolong.Sehingga menjadi suatu pemandangan yang indah jika polisi dan masyarakat rukun bersama dan tidak adanya lagi klaim – klaim buruk dari masyarakat.
            Polisi yang merupakan penegak hukum di negara Indonesia ini sudah seharusnya menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan meminimalisasi tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan oleh polisi sendiri dan juga memberikan pehaman yang tegas kepada jajarannya bahwa tindakan kriminal yang dilakukan oleh polisi akan di kenakan hukuman yang tegas.sehingga menjadikan anggapan-anggapan buruk masyarakat terhadap polisi berkurang ataupun hilang.
            Media massa yang telah menjadi wadahnya masyarakat dalam mendapatkan informasi sudah sepatutnya menjadi pemberi informasi yang proffesional, tidak adanya lagi pemberitaan menjebak dan membohongi masyarakat yang menjadikan timbulnya konflik dalam masyarakat. Terlebih lagi kasus kriminal polisi yang sifatnya sangat sensitif bagi masyarakat.Pemahaman informasi yang disampaikan secara benar melalui media massa merupakan suatu kenikmatan sendiri bagimasyarakat akan sebuahi nformasi benar yang di dapatinya.

Penulis adalah seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di universitas Malikkusaleh Aceh

2 comments