Trend Hijab Halal Oleh: Ami Lutfiah Banyak banget berita yang akhir-akhir ini menyedot perhatian masyarakat namun ...
Trend Hijab Halal
Oleh: Ami Lutfiah
Banyak banget berita yang akhir-akhir ini
menyedot perhatian masyarakat namun sedikit unik.
Menjaga kehormatan dan harga diri adalah
suatu asas yang telah diterima oleh umat manusia, termasuk bagi wanita muslim.
Menjaga kehormatan diri sama dengan menjaga agama. Di mana agama telah mengatur
dan memberikan masing-masing hukumnya. Salah satu yang menjadi pusat perhatian
masyarakat hingga kini adalah menjaga kehormatan wanita. Di zaman yang serba
makin canggih, sehingga informasi dan budaya-budaya yang kurang sesuai dengan
umat Islam makin mudah masuk, mengakibatkan keadaaan wanita makin memprihatinkan.
Mereka berpakaian namun seperti telanjang. Dan itu salah satu wanita yang tak
akan mencium bau surga. Di dalam al-Qur’an sudah dijelaskan seperti apa wanita
harus berpakaian dan berdandan. Sebagaimana yang terdapat di Qur’an surat
An-Nur ayat 31. “...Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan ...”
Dalam surat tersebut sudah jelas
disebutkan bagaimana harusnya wanita berpakaian. Namun, di zaman sekarang
banyak yang keliru mengartikannya. Hijab sudah menjadi trend di mana-mana, dari
anak kecil hingga orang dewasa memakai hijab sudah menjadi gaya hidup. Yang
mencengangkan, dan sangat membuat miris yaitu, model dan gaya hijab yang mereka
gunakan. Dalam surat An-Nur sudah disebutkan “..Hendaklah mereka menutup
kain kerudung ke dadanya..” lihat yang terjadi sekarang di sekitar kita.
Hijab sudah bukan hal yang tabu, bahan sekarang banyak bermunculan
desainer-desainer dengan brand baju muslimnya. Sehingga gadis-gadis yang
dulunya anti hijab, dan memandang hijab tidak modern sudah mau memperbaiki
pemikirannya. Dan terjadilah hijab modern. Menggunakan Hijab namun pegangan
tangan dengan cowok yang notabennya buka muhrimnya, belum lagi style hijab yang
digunakan. Celana ketat, kaos transparan, hijab dinaikkan ke atas, tidak ada
kain yang menutup dadanya. Loh ini model macam apa? Dalam surat al-Ahzab ayat
59 disebutkan “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itulah yang lebih mudah
dikenali, sehingga tidak diganggu.” Allah memerintahkan umatnya berhijab
untuk menjaganya dari gangguan orang yang tak bertanggung jawab. Apalah arti
menggunakan hijab, tapi sana sini ketat? Koreksilah jika masih banyak lelaki yang
menggodamu. Lalu perbaiki hijabmu.
Trend hijab dan model sudah, berita yang
sedang hangat-hangatnya dibahas. Kerudung bersertifikay Halal. Sejak kapan ada
kerudung halal? Berita ini membuat publik resah. Gimana tidak resah, ada sebuah
brand terkenal yang mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Harga hijab di hijab store
itu tidak nanggung-nanggung. Mana bisa masyarakat yang hidup pas-pasan beli
hijab halal. Sedangkan untuk makan, sekolah saja pas-pasan.
Sudah disebutkan oleh ayat di atas,
fungsinya hijab menurut al-Qur’an dimana yang turun langsung dari Allah.
Menjaga kehormatan, menjaga auratnya, menjaga kemaluan, untuk mengenali umat
muslim dengan umat yang lain. Tidak ada ayat yang menyebutkan jika ada Hijab
Halal dan Tidak Halal. Kalo seperti itu dari dulu kita memakai hijab yang tidak
halal. Sudah berapa banyak dosa yang diperbuat dong? Padahal Allah hanya
menyuruh umatnya berhijab hingga ke dadanya. Zaman sekarang
makin aneh saja. Pendapat penulis, pakai hijab menurut syariat Islam, menurut
apa yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Hijab Halal tidak ada dalam
al-Qur’an, adanya makanan halal. Hijab halal ada baru-baru ini. Keep it syar’i
Ukhti.
Penulis adalah seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi jurusan Manajemen dakwah
No comments