Seremoni Hari Gizi Nasional Oleh: Yundriana Setiap tanggal 25 januari, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional. B...
Seremoni Hari Gizi Nasional
Oleh: Yundriana
Setiap tanggal 25 januari, Indonesia
memperingati Hari Gizi Nasional. Berbagai seremonial dilakukan guna mewarnai
hari peringatan tersebut. Baik oleh instansi pemerintah maupun oleh
lembaga-lembaga sosial non-pemerintah. Hari Gizi Nasional merupakan gerakan
percepatan perbaikan gizi sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengatasi
permasalahan gizi dalam masyarakat indonesia. Dengan adanya moment hari gizi
setiap tahunnya, diharapkan masyarakat indonesia tidak lagi dihadapkan oleh
masalah gizi buruk, terutama masyarakat miskin.
Namun, pada kenyataannya dari tahun ke
tahun masalah gizi yang menimpa negeri ini masih sangat memprihatinkan. Menurut
data Global Nutrition Report (2014), Indonesia
memiliki masalah gizi yang kompleks. Indonesia termasuk ke dalam 31 negara yang
tidak akan mencapai target global untuk menurunkan angka kurang gizi di tahun
2015. Hal itu ditunjukkan oleh banyaknya penyakit yang disebabkan karena faktor
gizi. Data pemerintah menunjukkan, 37% anak balita menderita stunting, 12% menderita wasting dan 12% mengalami kelebihan
berat badan.
Pertanyaannya, keadaan gizi seperti
apakah yang diperingati selama ini? Sudah tercukupikah kebutuhan gizi dan
pangan masyarakat kita? Lalu, mengapa masih banyak anak-anak dan balita yang
menderita busung lapar akibat kekurangan gizi? Adakah yang salah dari
peringatan tersebut? Barangkali pertanyaan-pertanyaan itu selama ini terus
menggulir dalam pikiran kita.
Sebatas Seremonial
Selama ini peringatan Hari Gizi Nasional
sepertinya hanya sebagai seremonial belaka. Tanpa aksi nyata untuk
menanggulangi musibah gizi buruk yang menimpa negeri ini. Hal ini cukup
beralasan, karena sampai hari ini
peringatan hari gizi yang dilakukan setiap tahunnya belum mampu menjawab
penderitaan masyarakat miskin untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi dan makanan
yang higenis untuk keluarga dan anak-anaknya.
Moment Hari Gizi yang lahir atas rasa
kepedulian dan komitmen pemerintah untuk
memperbaiki kondisi gizi masyarakat terkesan semu. Berbagai program
pengendalian kemiskinan dan usaha untuk mengatasi permasalahan gizi yang
dilakukan oleh pemerintah pun menunjukkan hasil yang maksimal. Masyarakat
miskin masih banyak yang tidak mampu memenuhi makanan yang sehat dan bergizi
untuk anak-anaknya.
Padahal, sebagai negara agraris
tidak sewajarnya kita di hadapkan pada masalah
gizi buruk dan busung lapar yang menimpa anak-anak dan balita dari keluarga
miskin. Penduduk indonesia sebagian besar bekerja sebagai petani yang memproduksi
kebutuhan pangan dan ternak, ikan-ikan yang ada di laut Indonesia juga melimpah
ruah. Bukankah gizi yang dibutuhkan oleh manusia berasal dari hasil produksi
itu?
Hal ini seharusnya menjadi tamparan bagi
pemerintah agar lebih peka dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat miskin.
Masyarakat memilih wakil rakyat bukan untuk duduk santai di kursi pemerintahan,
atau sekedar blusukan di televisi. Masyarakat butuh sosok pemimpin yang mampu
memberikan solusi untuk menjawab segala permasalahan yang menimpa negeri ini.
Membangun
Kesadaran akan Pentingnya Gizi
Berbicara masalah gizi, maka tidak akan
terlepas dari makanan yang dikonsumsi manusia setiap harinya. Gizi memiliki
peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan tubuh dan pembentukan jaringan
otak, terutama bagi balita dan anak-anak. Kekurangan gizi dan mengkonsumsi
makanan yang tidak bergizi akan berakibat fatal terhadap balita dan anak-anak.
Masalahnya, saat ini masih banyak orang tua yang tidak terlalu peduli terhadap
masalah gizi. Baik karena kelalaian, lingkungan maupun karena faktor ekonomi.
Tapi, umumnya masalah gizi buruk yang terjadi dalam masyarakat disebabkan
karena kondisi ekonomi. Banyak masyarakat
miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi untuk anak-anaknya. Jangankan
untuk membeli susu dan daging, untuk membeli beras saja mereka belum tentu
mampu. Lalu, siapa yang harus disalahkan dalam keadaan memilukan seperti ini?
Berbicara tentang siapa yang salah, dalam
permasalahan gizi di negeri ini kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena
banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah gizi buruk. Hal
terpenting yang harus kita lakukan sekarang adalah, berusaha untuk mencari
solusi agar masalah gizi buruk ini bisa diatasi. Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran dan kerjasama pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka
memperbaiki kondisi gizi di negeri ini.
Pemerintah diharapkan bisa lebih peka
terhadap kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Sehingga setiap kebijakan yang
dibuat tidak akan menyusahkan rakyat. Semua program yang telah dirancang guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat diharapkan bisa terealisasi dengan baik. Tidak
ada lagi oknum-oknum yang masih bermain api dalam program pemerintah demi
kepentingan pribadi.
Sektor pertanian, kelautan dan
perdagangan diharapkan bisa bekerjasama dalam meningkatkan ketersediaan makanan
bergizi dan air bersih bagi masyarakat. Sehingga tidak ada lagi masyarakat
miskin yang tidak bisa memperoleh air bersih, tidak ada lagi masyarakat yang
terpaksa mengkonsumsi beras plastik, dan berbagai panganan tak sehat
lainnya. Hasil produksi pertanian yang
ada di Indonesia diharapkan bisa mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.
Pihak kesehatan seperti puskesmas dan
posyandu diharapkan bisa memberi pelayanan kesehatan yang memadai terhadap
masyarakat. Masyarakat juga perlu diberi pemahaman tentang kesehatan terutama
masalah gizi. Karena selama ini banyak
masyarakat kita yang masih awam terhadap masalah gizi dan dunia kesehatan.
Selain itu, sebagai masyarakat sudah
seyogyanya kita menyadari akan pentingnya gizi bagi kesehatan, terlebih bagi
anak-anak dan balita. Oleh karena itu, kita harus benar-benar memperhatikan dan
menjaga agar setiap makanan dikonsumsi adalah yang makanan yang bergizi serta
tidak berbahaya bagi kesehatan. Makanan bergizi tidak harus mahal, banyak
sayur-sayuran dan buah-buahan segar yang bagus untuk kesehatan bisa kita tanam
di perkarangan rumah. Semoga dengan adanya kesadaran semua pihak akan arti
penting gizi, Insya Allah usaha untuk memperbaiki masalah gizi di negeri ini
akan menjadi kenyataan. Indonesia akan menjadi negeri yang sehat, cerdas, dan
sejahtera.
Penulis
merupakan mahasiswi Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Pegiat di Komunitas Panteu Menulis Pasee, Aceh
Utara.
Note: Tulisan ini pernah dimuat di
Lintas Nasional
No comments