Bagi umat Islam di seluruh dunia, bulan suci Ramadan adalah waktu di mana orang-orang berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, memper...
Nyaris seluruh muslim dunia menjalani
Ramadan dengan cara itu. Namun tiap negara juga memiliki kebiasaan
Ramadan yang khas. Dan salah satu negara yang terkenal dengan kebiasaan
Ramadan-nya yang unik dan istimewa adalah Mesir.
Bahkan ada pepatah Arab yang mengatakan, "Anda belum melihat perayaan, jika belum melihat Ramadan yang dirayakan di Mesir".
Lantas seperti apa cara masyarakat Negeri Piramida merayakan Ramadan? Berikut ulasannya.
Cara Unik Bangunkan Sahur
Selama Ramadan, Musaharti melakukan
pekerjaannya tiap dini hari. Musaharti adalah sebutan untuk orang-orang
yang bertugas membangunkan masyarakat untuk makan Sahur. Dia akan
berjalan-jalan keliling kampung atau desa untuk memastikan setiap orang
bangun sahur dengan cara memukul drum kecil, bernyanyi atau berteriak.
Belanja Kebutuhan Khusus Ramadan
Beberapa hari sebelum dimulainya
Ramadan, jalan-jalan, toko, dan pasar-pasar di Mesir akan ramai dengan
orang-orang yang ingin berbelanja segala kebutuhan Ramadan. Semua orang
akan membeli kue-kue unik khas Ramadan seperti Basbousah, Konafah dan
Katayef. Eldin (jus aprikot) dan kurma wajib tersedia di meja rumah. Ada
pula Zabadi (yoghurt), Medamis (Kacang Fava) dan Torshi Baladi (acar
buatan berwarna-warni khas Mesir).
Kegiatan Amal Dimana-mana
Selama Ramadan, kota-kota besar di Mesir
seperti Kairo akan ramai dengan kegiatan-kegiatan sosial. Banyak
pengusaha kaya menyediakan makanan untuk orang-orang miskin. Adapula
yang menyediakan makanan berbuka puasa gratis di hampir setiap sudut
jalan.
Bunyi Meriam Penanda Waktu Buka Puasa
Waktu buka puasa di ibukota Mesir, Kairo
terbilang unik. Saat matahari terbenam, tiba-tiba deru 4 meriam kuno
dari Benteng Saladin menggetarkan seluruh kota, menandakan saatnya iftar
(buka puasa). Masjid-masjid pun serempak mengumandangkan azan Maghrib.
Selama Ramadan, masjid-masjid di Mesir
akan dipenuhi jemaah terutama pada jam-jam solat lima waktu dan saat
solat Tarawih. Anda akan mendengar suara 'Allahu Akbar' menggema di
mana-mana.
Fanous
Selama Ramadan, semua kota di Mesir akan
dihiasi dengan Fanous atau Lentera Ramadan. Bangunan-bangunan, jalanan,
masjid hingga gang-gang kecil. Fanous umumnya terbuat dari rangkaian
kaca berwarna, timah dan cincin kawat yang kemudian di dalamnya
diterangi oleh lilin. Namun seiring waktu, Fanous kian berkembang dan
kini tersedia dalam versi baterai.
Ada beberapa cerita berbeda tentang asal
usul Fanous. Salah satu cerita menyebutkan bahwa dahulu para perempuan
Mesir hanya diizinkan melangkah keluar rumah selama bulan Ramadan, dan
untuk menandakan keberadaan mereka di jalan mereka akan membawa lentera
tembaga. Dengan demikian para pria di jalan akan menjauh.
Kebiasaan membawa lentera itu terus
diterapkan hingga kini, meski fungsinya sudah berbeda. Fanous sekarang
digunakan sebagai hiasan penyemarak Ramadan dan lebih banyak dibawa oleh
anak-anak di jalan-jalan.
(Sumber: theholidayspot.com)
No comments