.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

 CERPEN TEMA LOVE KATA TERAKHIR UNTUKNYA KARYA OSKAR PUTU IKHWAN

                                                       CERPEN TEMA LOVE                                               “KATA TERAKHIR UNTUKN...

                                                       CERPEN TEMA LOVE
                                              “KATA TERAKHIR UNTUKNYA”
                                               KARYA OSKAR PUTU IKHWAN

            
                 Namaku Roni.Nama panggilan dari Roni Setya Budi.Hari ini adalah 3hari menjelang wisuda sekolahku.Oh,iya aku bersekolah di SMA Bhakti Mulya.Ayah bilang dulu itu adalah sekolahnya para petinggi negara.Tapi buatku, sekolah itu biasa saja.
Aku adalah anak tuggal dari ayah dan ibuku.Ayahku bernama Satya Septiadi dan ibuku bernama Salimah Nuraini.Aku punya seorang sahabat karib.Namanya adalah Nahima Mutia.Aku sudah berteman dengannya sejak kelas 3 SD.Maklum,aku kan murid pindahan dari sekolah lain.Karena 3 hari lagi adalah wisuda sekolah,aku dan kawan –kawanku diwajibkan membawa hadiah perpisahan utuk salig ditukarkan.Tentunya,aku sudah mempersiapkannya.Tapi,yang aku bingungkan adalah kenapa aku juga harus kerepotan kesana kesini mencari hadiah yang dititipkan Nahima padaku.Dia memintaku membelikan untuknya hadiah vas bunga untuk dibawaya nanti.

karya oskar


Aku sudah mondar mandir kesana kesini tapi tetap saja tidak ada toko yang menjual barang itu.Akhirnya aku melihat satu pemandagan yang berarti.Di seberang jala itu ada toko kecil yang menjual barang-barang kerajinan tanah liat.Dan tanpa ragu aku bertanya kepada si Nenek penjual barang-barang kerajinan tersebut.’’Emm,Nenek apakah nenek menjual vas bunga’’,tanyaku kepada si Nenek.’’Ooh,vas bunga ya?kalau hanya vas bunga Nenek menjual banyak sekali sampai menumpuk di dalam gudang’’,jawab si Nenek.’’Nenek,kalau begitu cepat tunjukan padaku vas bunga-vas buga itu’’,kata ku.Kemudia Nenek menunjukannya padaku dan memilihkan vas bunga yang paling indah dan enak dipandang kepadaku.

Memang vas bunga yang dititipkan Nahima kepadaku sudah kudapatkan.Tapi,kenapa aku harus membayarnya dengan uang ku,padahal Nahima yang titip kepadaku,tapi kok aku juga yang membayarnya.Aduh,sepertinya memang ada yang salah pada diriku.Tapi aku tidak yakin apa itu.walaupun aku beberapa kali merasakan sesuatu,tapi aku tetap tidak mau menyimpulkan apa itu.’’tapi,uangku berkurang kok malah hatiku terasa senang?’’,tanya  pada benakku.’’Aduh,dari pada berpikir yang tidak-tidak mending aku segera pulang’’,kataku.Setelah perjalanan yang cukup lama ,kira-kira 15 menit akhirnya aku pulag ke rumah.ku taruh barang-barang ku dan kuletakkan vas bunga titipan Nahima di atas meja belajarku.Yah,karena lelah berkeliling dan membeli barag belanjaan rasanya memang hanya tidurlah cara melepaskan keletihan itu,sampai-sampai aku lupa mengabari Nahima tentang vas bunga titipannya.

                   
  Keesokan harinya tepatya 2 hari lagi menjelang wisuda,aku pun bergegas.Aku bersiap-siap untuk mempersiapkan pakaian yang diperlukan pada waktu wisuda.Pakaian yang harus dikenakan adalah jas,jadi aku tidak terlalu kerepotan mencarinya,sebab ayah sudah pernah membelikan 1 set jas khusus untukku.Yah rasanya beruntung bisa berada di keluarga yang serba berkecukupan seperti keluargaku ini.Walaupun begitu aku tidak pernah sombong kepada siapapun,khususnya kepada seseorang,uuh..eemm.. namanya.. yah!!biarlah itu jadi rahasiaku sajalah,hee...hee..hee... .Setelah aku selesai dengan pakaiaku barulah aku beralih pada tujuan utamaku yaitu Rumah Nahima.Jarak rumahku dengan rumah Nahima tidaklah jauh ,kurang lebih haya berkisar 1 blok saja.walaupu begitu,aku tetap harus memakai sepeda motor,yah itu agar aku cepat sampai tujuanku saja kok.Akhirnya aku sampai ke rumah Nahima rumah nya memang besar seperti rumahku,tapi aku tidak terlalu memperdulikannya.

Aku mengetuk ngetuk pintu rumah beberapa kali,sampai akhirnya seseorang membukakannya.Sudah aku duga dari awal kalau Nahima lah yang akan membukakannya.Aku menyapa Nahima dengan senyuman lembut negitu juga Nahima menyambutku.’’Roni,ayo silahkan masuk nggak busah malu-malu’’,kata Nahima.’’Oo,emm...baiklah ayo masuk’’,jawabku.Setelah itu aku dan Nahima duduk di sofa ruag tamu.’’Nahima,ini aku udah bawain vas bunga titipan kamu’’seru ku sambil menyerahkannya kepada Nahima.’’Oh,iya Ron,makasih banget ya Ron,soalya Cuma kamu aja yang bisa mbantuin aku di saat kayak gini’’jawab Nahima sambil terlihat sangat senang.’’nggak apa-apa kok,emang udah kewajiban aku buat nolongin temenkan,yang jelas kamu udah nggak perlu khawatir lagi kalau butuh apa-apa lagi langsung aja ngomong sama aku,aku jamin selesai deh”kataku kepada Nahima.kedatanganku di rumah Nahima ternyata disambut baik juga oleh keluarga Nahima.Mereka juga sangat senang karena aku dapat membantu Nahima saat orang tua Nahima sedang sibuk mengurus pekerjaan mereka.Yah,tentu saja Cuma aku yang bisa seperti itu,he..he..he.. Setelah cukup lama berbincang dengan Nahima dan orang tua Nahima akupun meminta ijin pulang dari mereka.’’Nahima kabari aku ya,kalo kamu butuh sesuatu,nanti aku langsung cariin’’,kataku.’’Iya,iya Ron,aku pasti kabarin kamu kalo butuh sesuatu,tapi biayanya pake dana kamu ya”jawab Nahima sambil bercanda.Suasana pun jadi semakin hidup lagi karena canda dan tawa megiringi kebersamaanku dan Nahima.Yah,karena sudah larut,aku langsung berpamitan dan segera pulang.


                      ‘’KRIING!!!KRING!!!KRING!!!’’suara alarm yang kupasang membangunkanku.Tepat pukul 7pagi,rasanya sudah tidak sabar lagi untuk segera ke sekolah.Tidak terasa 1 hari lagi,adalah hari kelulusanku yang sudah lama kunanti.Sangat senang rasanya bisa melewati segalanya bersama kawan-kawanku terutama bersama Nahima.Saat aku sedang asyiknya memikirkan tetag wisuda besok,tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.’’Took..Took..Took’’,suara pelan ketukan pintu.’’Ron,Roni,ini ibu tolong buka pintunya nak’’,suara Ibu yang memanggilku.Dengan segera aku membuka pintu kamarku.’’Ada apa ibu,kenapa pagi-pagi begini udah manggil aku?”,tanyaku kepada Ibu.’’Nak,ayo ikut ibu ke ruang ayah sebentar,ada hal sangat penting yang harus kita bicarakan,’’kata ibu yag terlihat agak sedih.Kami pun segera berjalan keruangan ayah dan mengagetkanya ayah sudah duduk di kursi panjang milik ayah sambil menungguku.’’Ron,ada hal penting yang harus ayah dan ibu katakan kepadamu nak,sebenarnya kami sudah merencanakan ini sejak lama,tepatnya sejak kita tinggal di Kota ini,ayah rasa sudah saatnya kamu mengetahui kalau kita harus segera pindah ke luar negeri,soal perosesnya tidak usah khawatir ayah sudah mengurusnya,ayah sudah meminta Nono(pembantu rumah tangga di keluarga kami)untuk mengemasi barang barang’’,kata ayah.’’Pindah?luar negeri? Sebenarnya apa sih yang ayah katakan,kenapa ayah mengajakku pindah bukankah ini rumah kita?lagi pula besok Roni juga harus wisuda di sekolahkan!tapi,kenapa ayah bicara seperti itu?’’,tanyaku kepada ayah.’’Begini Ron,ini memang rumah kita,tapi ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang sedang terjadi sekarang,sebenarnya ayah harus mengurus masalah kerja ayah,jika ayah tidak segera pindah dan pergi kesana,apa jadinya hidup kita nanti,kita tidak akan lagi bisa merasakan apa yang kita miliki ini!sudahlah Ron,sekarang cepat kemasi barang mu,besok setelah wisuda sekolahmu selesai,kita akan segera berangkat,ini sudah ketetapan ayah!dan kamu harus menaatinya’’,jawab ayah yang terlihat agak kesal.Akupun menuruti apa yang ayah peritahkan,tapi ada 1 masalah besar yang menjadi pertanyaan besar di benakku,bagaimana aku mengatakan ini kepada Nahima?Aku yang sudah pasrah pada keadaanku sekarang igin sekali rasanya mengatakan kepada Nahima apa yang sedang terjadi.Tapi,kenapa berat rasanya.

terasa ada sesuatu yang menahanku.Walaupun begitu aku tetap memberanikan diri utuk mengatakan sedikit kepada Nahima.Aku mengambil telepon genggamku dan mencoba menelepon Nahima.’’Halo,Ron ada apa kok kamu telepon?jangan-janga kamu mau iseng ya,udah ngaku aja deh Ron’’,angkat Nahima yang tidak tahu situasiku.’’Begini Nahima,ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepada kamu,tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarag,aku akan mengatakanya besok setela wisuda selesai,jadi kamu jaga pulag dulu ya’’,jawabku.’’Lho,Ron,kamu kok bicara kayak gitu,sepertinya ini masalah serius kan Ron?’’,tanya Nahima padaku.’’Udah Nahima yag pentinng ingat pesanku ya,sampai ketemu besok’’,jawabku,lalu kututup pembicaraanku dengan Nahima.Malam harinya,aku tidak bisa tidur.Aku terus menerus memikirkan apa yang harus kukatakan kepada Nahima,bahwa aku harus pergi besok.Rasanya Aku akan membuat Nahima sedih.

Dibalik keluh kesahku itu aku akhirnya teringat satu hal,kalau Nahima pernah memberikan aku kalung perak yang dia dapat dari oleh-oleh ibunya Nahima.Nahima pernah berkata’’Ron,ini aku dapat oleh-oleh dari ibu,tapi sayang aku tidak menyukainya,jadi daripada tidak aku pakai mending aku kasihin sama kamu aja ya,Ron’’.Lalu aku berpikir bagaimana kalau besok aku memberikan kalung yang aku miliki kepada Nahima sebagai kenang-kenangan terakhirku untuk Nahima agar dia tidak terlalu sedih saat aku akan pergi meninggalkan semua yang pernah bersamaku di kota ini terutama bersama dengannya.

               

   Keesokan harinya,harinya yang sudah kunantikanpun tiba.Aku sudah serba siap denga jas yag sudah kukenakan dan hadiah yang sudah kubungkus rapi untuk segera kutukarkan saat wisuda nanti.Kemudian aku,ayah,dan ibu pun berangkat.sesampainya disana acara sudah hampir dimulai dan semua kawanku juga sudah bekumpul bersama orang tua mereka.Kesedihanku terasa hilang seketika saat Nahima memanggilku.tentu saja,bagaimanapun juga aku harus menjaga sikapku dan menghampiri Nahima.Setelah itu,barulah wisuda dimulai.Para guru menyampaikan rasa terimakasih mereka atas segala hal yang telah kami lalui dari sejak awal kedatangan kami sampai pelepasan kami dari sekolah.Setelah itu acara tukar menukar hadiahpun dimulai tapi sayang aku tidak bisa mendapatkan hadiah dari Nahima.Yah,mungkin saja aku hanya kurang beruntung saja hari ini.Setelah itu pengumuman  juara kelas pun dimulai. Tak disangka-sangka aku lah yamg mendapatkan juara pertama,dan Nahimalah yang menjadi juara kedua,serta juara ketiga dan keempat diraih oleh kawanku lainya.senang rasanya dihari terakhirku ini nisa mendapatkan kebahagiaan bersama Nahima.Tapi,tetap saja rasa berat hati masih menghantui diriku.Aku tetap tidak akan sanggup mengatakan kebenarannya kepada Nahima.

Walaupun begitu ayah dan ibuku serta ayah dan ibu Nahima terlihat sangat bangga karena aku dan Nahima dapat meraih prestasi seperti ini.Mereka tetap tersenyum walaupun sedang mengalami kesusahan.Ternyata aku salah menilai orang tuaku,mereka benar-benar adalah orang tua terbaik yang pernah aku miliki.Setelah waktu terlewati cukup lama acara wisuda pun telah usai sambil menuggu orang tuaku dan orang tua Nahima bercakap aku pun menghampiri Nahima.’’Nahima,sebenarnya aku ingin berkata jujur pada kamu,kalau nanti aku harus pergi ke luar negeri,orang tua ku ada sedikit  masalah yang harus diselesaika jadi,mau tidak mau kami harus segera pindah’’,kataku kepada Nahima.’’Roni,kenapa kamu baru mengatakannya sekarang?kenapa tidak kemarin saat kamu berbincang deganku lewat telepon?ini benar-benar membuatku sedih,Ron ,kuharap kamu mengerti dengan apa yang kurasakan’’,jawab Nahima yang benar-benar sedih.’’Nahima,aku janji,setelah masalah orang tuaku selesai,aku bakalan kembali supaya bisa bersama kamu lagi,lagia kitakan juga sudah bersama sejak lama sekali kan’’,kataku sambil menghibur Nahima.’’Ya sudah tapi kamu benar-bear janjikan,kalo urusan orang tua kamu udah selesai kamu bakalan kembali?’’,tanya Nahima dengan meneteska air mata.’’Iya,aku janji sama kamu,kalo aku bakalan kembali,udah dari pada sedih begitu ini terima hadiah dariku,anggap saja ini sebagai kenang-kenangan dariku,supaya kamu bisa terus mengingat aku dan tidak melupakan perjuangan kita’’,kataku yang mungkin akan menjadi hal terakhir yang kukatakan kepada Nahima karena orang tua kami sudah memanggil aku dan Nahima.

Akhirnya Nahima pun menerima hadiah kecil yang kuberikan kepadanya.orang tua Nahima tidak ingi bertanya pada Nahima karena ayah dan ibuku sudah menceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi.Kami pun berpisah dan saling berpamitan.Setelah sampai dirumah ayah memasukan barang-barang kami ke mobil.Aku berpikir inilah akhirnya meninggalkan semua yang telah kulalui bersama keluargaku dan bersama Nahima.Kami pun akhirnya berangkat.Perjalanan kami tempuh cukup lama karena jaraknya juga cukup jauh dari kota kami tinggal.Setelah lama menunggu kami pu akhirnya sampai.Karena perjalanan jauh yag melelahkan,kami pun memutuskan untuk menginap di hotel.


Malam harinya,suasana terasa aneh.Perasaan dingin sangat terasa karena kami jauh dari rumah.karena bingung akupun membuka jendelanya.Aku ingat disaat seperti ini dulu aku,Nahima,dan teman-temanku sering bercanda gurau.Mengisi waktu dan menjaga satu sama lain.Andai aku masih bisa bersama Nahima dan teman-temanku.Saat aku mulai mengantuk dan aku ingin menutup jendela kamarku,hal yang tak terduga pun terjadi.Tanpa sengaja aku tergelincir kain yang terjatuh di sebelah jendela yang membuatku jatuh.Tapi,beruntungnya aku masih bisa memegangi jendela yang masih terbuka itu,Aku berusahasekuat mungkin,sebisa mungkin bertahan sambil meminta tolong kepada orang-orang.Namun,sayang mungkin nasib berkata lain.peganganku sudah mulai lemah dan aku sudah tidak kuat.

Saat orang-orang mulai mencoba menolongku,saat itu lah musibah menimpaku.Aku terlepas dari peganga itu dan membuatku benar-benar terjatuh.Sebelum itu,aku mengira inilah saatku.saat terakhirku.Saat paling tak terduga dalam hidupku.Bahwa aku akan segera meninggalkan dunia.Tapi,Tuhan masih memberikanku kesempatan,

                       

  Esoknya,saat aku terbangun,aku sudah berada dirumah sakit,pandanganku sempit.Tangan dan kakiku mati rasa.Tapi,aku masih tetap berusaha.Ayah dan ibuku menangisi musibah yag menimpaku.mereka ada disisiku.Lalu kukatakan kepada mereka’’Ayah,ibu.......tolong,kertas.....’’.Mereka pun mengerti apa yang aku maksud dan segera berlari mengambilkannya untukku.Secarik kertas dan pena diambilkan ayah dan ibu untukku.Kutuliskan denganbersusah payah pada kertas itu.Satu kata yang pentig bagiku.

Satu kata yang mungkin bisa mengubahku.Mengubah keadaanku.Sekaligus kata terakhir yang bisa kutuliskan diatas kertas itu.Kata itulah kata terakhirku untuknya.Untuk Nahima.’’MAAF’’.Itulah kata yang kutuliskan.kata yag mewakili segalanya.Kata yang mengantarkan semua kesalahanku,menjadi kebaikan dalam hidupku.Dan menjadi wujud pengunggkapan terakhirku,untuk orang-orang disekitarku.Setelah kata itu kutulis,saat ku pun akhirnya tiba.Tuhan mungkin membuatku mengerti,mengapa aku diberi kesempatan.Tapi,aku berterimakasih pada semuanya atas kasih sayang yang semua orang berikan kepadanku.Terutam,semua kebaikan yang telah orang tuaku dan Nahima berikan selama hidupku.Kini aku mengerti,apa maksudnya.Aku mengerti apa maknanya.Aku mengerti seperti apa kiatnya.Cinta bukan hanya tentang kasih sayang.Cinta bukan hanya tentang ikatan.Cinta bukan hanya tentang pengertian.Tapi,makna cinta yang sesungguhnya adalah kebersamaan........................

                           

  Akhirnya,karena ayah dan ibuku menghormati dan menghargaiku,merekapun membawaku kembali ke kota tempat lahirku.Tepat 1hari setelah wisuda itu,aku dimakamkan.Semuanya berlalu setelah kepergianku.Pada akhirnya,ayah memberikan kertas itu pada Nahima.Ayah menjelaskan semuaya kepada Nahima,sampai seperti apa perjuangan yang kulalui untuk menuliskan kata itu.Nahima pun menangis,karena tak bisa menahan sedihnya kepergianku.Sejak menerima kertas pemberian dariku itu,Nahima selalu mengenakan kalung hadiah yang pernah kuberikan kepadanya pada hari wisuda sekolah waktu itu.Nahima bahkan menjadi orang yag lebih baik dari sebelumnya.

Dia selalu menjaga,melidugi,dan selalu memaafka kesalahan yang dilakukan orang lain.Bahkan, sejak kepergianku,ayah dan ibuku juga menjadi seseorang yang lebih mementingkan perasaan dibandingkan hasil pekerjaan.Kini semuanya mengerti apa makna dari cinta.Apa makna dari ikatan.Apa makna dari persahabatan.Dan 1kata keajaiban yang dapat mengubah suatu kesalahan menjadi kebaikan yang nyata.Kata itu adalah’’MAAF’’.

No comments