.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

OPINI PERGESERAN NILAI MAHASISWA

Pergeseran Peran Mahasiswa Oleh: Yundriana             Mahasiswa, sebuah kata yang sangat klise terdengar dalam kehidupan sehari-...

Oleh: Yundriana

           
MAHASISWA
Mahasiswa, sebuah kata yang sangat klise terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Banyak persepsi yang diberikan oleh masyarakat kepada mahasiswa, mulai dari agen perubahan, kaum intelektual, orang berpendidikan, sampai pada kelompok pemberontak yang dicap sebagai pembuat keributan di jalan.
            Namun, terlepas dari itu semua, mahasiswa merupakan elemen terpenting dalam sebuah negara. Istilah “mahasiswa” bukan sekadar menunjukkan pada status semata, tapi juga merujuk pada identitas dan jati diri mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa adalah generasi muda yang suatu saat akan memimpin negeri ini.Mereka memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam membangun bangsa dan negara. Tugas mahasiswa tidak  cukup hanya belajar dan memahami materi yang diajarkan dosen di bangku kuliah. Mereka harus memberikan kontribusi nyata dalam mengayomi kebutuhan rakyat. Karena future bangsa dan negara ada dalam genggaman tangan mahasiswa.
Peran Mahasiswa
            Peran mahasiswa dalam kehidupan bangsa dan negara merupakan sebuah pembahasan yang cukup menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa.Sejarah telah mencatat bahwa mahasiswa merupakan penggerak utama dalam membawa perubahan di negeri ini. Sejak tahun 1998 mereka sudah dikenal dengan jiwa pemberontak yang tak kenal lelah mempertahankan idealismenya demi memperjuangkan keadilan dan membela kepentingan rakyat.
            Mahasiswa memiliki peran krusial dalam mengontrol kebijakan pemerintah. Ketika terjadi  kejanggalan dan ketidakadilan dalam negara, mahasiswa dapat melakukan demo dan berbagai aksi lainnya dengan tetap menjaga nilai etika dan marwah mahasiswa.
            Seperti yang kita ketahui, salah satu peran mahasiswa adalah sebagai agen perubahan. Istilah agen perubahan tersebut tentunya sangat identik dengan suatu tindakan dan usaha dalam mengubah keburukan menjadi kebaikan, memermak hal-hal yang bersifat negatif agar bernilai positif, dimana semua itu pada intinya bertujuan untuk membangun sebuah formasi yang lebih baik dari sebelumnya.
            Sejarah telah membuktikan, bahwa perubahan besar terjadi di tangan mahasiswa.  Banyak sekali perubahan  yang dilakukan oleh seorang mahasiswa, mulai dari perkara kecil yang bersifat sederhana hingga pada permasalahan besar yang sangat kompleks.
Pergeseran Peran Mahasiswa
            Seiring dengan berjalannya waktu, peran mahasiswa semakin mengalami pergeseran nilai dan tujuan.  Mahasiswa zaman sekarang tidak lagi sekritis mahasiswa tahun 1998. Kesadaran mahasiswa akan perannya sebagai agen perubahan kini sudah mulai pudar. Sebagian besar mahasiswa zaman sekarang hanya menjadi tukang kuliah, yang setiap harinya hanya berkutat dengan materi dan tugas yang diberikan dosen, tanpa mau tahu tentang permasalahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan negara.
            Setelah era mahasiswa 1998 berakhir seharusnya ada generasi baru yang mewarisi jiwa kritis mereka. Sayangnya, sampai hari ini harapan tersebut masih belum terwujud. Mahasiswa zaman sekarang  seperti orang hilang ingatan. Mereka lupa akan jati dirinya sebagai mahasiswa. Terlalu asik dengan dunianya sendiri dan abai terhadap amanat dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar.     
            Sebagian besar dari mereka lebih banyak menghabiskan waktu luangnya untuk  pacaran, nongkrong di kantin, main batu, berleha-leha, dan menyendiri di kamar kos. Mereka selalu menolak untuk berorganisasi dan melakukan kegiatan sosial dengan alasan tidak punya waktu dan takut kuliahnya akan terbengkalai, padahal dunia akademik mereka juga tidak begitu bagus. Waktu luang yang mereka miliki justru banyak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
            Lebih menyakitkan lagi, ketika melihat potret bangsa kita saat ini, dimana orang-orang yang sekarang duduk di kursi pemerintahan sebagian besar adalah mahasiswa era 1998, tetapi kehidupan rakyat hingga saat ini masih belum sejahtera. Pertanyaannya, apakah jiwa kritis mahasiswa era 1998 yang saat ini menjadi pejabat negara sudah hilang dimakan usia? Atau mungkin mereka sudah terlena dengan kekuasaan dan lupa terhadap apa yang pernah mereka teriakkan dulu?
            Berkaca pada realita diatas, sebagai mahasiswa maka sudah sepatutnya kita membangun kesadaran dalam diri masing-masing akan makna dan peran seorang mahasiswa. Saatnya melakukan metamorfosis pada negeri ini dengan memberikan dedikasi untuk kepentingan rakyat dan negara. Mari kita bangun kelompok mahasiswa pengganti mahasiswa  1998 yang jauh lebih kritis dan loyal terhadap bumi pertiwi.
            Ayo mahasiswa! Sadarlah dan segera bangkit. Sudah cukup kita terlelap dalam tidur  yang berkepanjangan. Saatnya bergerak secara kreatif dan inovatif. Jangan pernah ragu dalam melakukan perubahan.Tetap kritis dalam memantau dan menjaga negeri tercinta ini. Ingat! Masa depan bangsa ada di tangan kita.

***Penulis merupakan mahasiswi jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh.


Note: Tulisan ini pernah diikutkan dalam lomba menulis opini yang diselenggarakan oleh LPM Suara Almuslim.


No comments