.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP JURNALIS

JURNALISBERBAGI || jurnalis atau yang sering dianggap juga sebagai wartawan, artinya profesi yang menarik. Jurnalis atau wartawan adalah se...

JURNALISBERBAGI || jurnalis atau yang sering dianggap juga sebagai wartawan, artinya profesi yang menarik. Jurnalis atau wartawan adalah seorang yang secara teratur melakukan reportase, menuliskan berita, serta memuat tulisannya pada media massa, baik media massa konvensional juga media massa online.


jurnalis

Jurnalis dapat dikatakan profesi yg sangat menarik. Dengan menjadi seorang jurnalis, banyak sekali laba yg kita peroleh. Keuntungan yg lebih berasal sekedar materi, melainkan pengalaman yg sangat menarik.

Sebagai seseorang jurnalis, menghasilkan kita tau akan segala hal. Bukan hanya itu, menjadi seseorang jurnalis pula menjadi jalan pintas bagi mereka yang suka  berpetualang. Bukan hanya berpetualang di pada negeri saja, bahkan luar negeri pun bisa ditempuh oleh seorang jurnalis.

Masih banyak lagi keuntungan sebagai seseorang jurnalis, antara lain yaitu bisa bertemu serta berinteraksi atau berkomunikasi eksklusif dengan orang-orang penting. Seorang jurnalis juga artinya profesi yang mulia, karena bisa memberikan wawasan terhadap masyarakat. Sebagai seseorang jurnalis juga menghasilkan pribadi yg andal.

Memang pekerjaan yang tampak berat serta penuh dengan resiko, sebagai akibatnya tidak seluruh orang mau bekerja di bidang ini. Jurnalis dituntut buat membongkar informasi serta mencari kebenaran. Mereka harus terus mengorek informasi atau data hingga menemukan berita. Belum lagi tekanan deadline yang mengejar para jurnalis setiap harinya.

Teori Ketergantungan pada kajian ilmu komunikasi massa menjelaskan bahwa khalayak tergantung pada berita yang dari dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu asal proses konsumsi media massa. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak mempunyai ketergantungan yg sama terhadap seluruh media. Khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang sudah memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja.

Asal teori ketergantungan tersebut dapat disimpulkan bahwa media sangat mempunyai kiprah penting bagi rakyat. Akan tetapi, perlu kita jangan lupa bahwa media massa tidak akan bisa berjalan tanpa adanya seorang jurnalis yang bekerja didalamnya. Itulah arti seseorang jurnalis bagi warga .

Disamping itu, tidak sedikit warga  yang memandang sebelah mata profesi jurnalis. Hal ini disebabkan masih banyaknya jurnalis-jurnalis yang menyalahgunakan profesinya. Tidak sedikit jurnalis yg sering melakukan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan juga instansi-instansi pemerintahan. Jurnalis-jurnalis tadi umumnya mengancam buat memberitakan hal yg jelek terkait perusahaan atau instansi pemerintahan yg diperasnya.

Galat satu masalah pemerasan yg dilakukan jurnalis yg dikutip dari tempo.Co yaitu perkara yang dilakukan sang Merry Pangabean asal Radar Nusantara, Leonardo serta Fahdi Rahadi, wartawan Siasat Kota. Satuan Reserse serta Kriminal Polres Kota Tangerang menangkap tiga wartawan menggunakan dugaan memeras Kurtubi, kepala sekolah pada Kabupaten Tangerang. Ketiga wartawan itu ditangkap ketika mencairkan uang pemerasan di depan Masjid Agung, Legok, Kabupaten Tangerang.

Pelaku memaksa korban memasang iklan pada medianyaJika korban tidak mau, aibnya akan ditulis pada surat warta. Wartawan-wartawan tadi membuntuti Kurtubi, yg berjalan dengan seorang perempuan  . Mereka terus mengikuti sampai Kurtubi serta temannya masuk ke sebuah hotel di Bogor, 22 Agustus 2013. Selesainya itu, mereka mengikuti korban sampai ke tempat tinggal  , di Kampung Cisereh, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Bermodal foto Kurtubi menggunakan perempuan   itu, pelaku ini memperkenalkan diri. Mereka kemudian meminta Kurtubi memasang iklan pada surat liputan menggunakan tarif Rp.75 juta. Takut namanya ternoda, Kurtubi mengiyakan ancaman itu. Tetapi dia hanya mampu membayar Rp 50 juta, dengan uang muka Rp 10 juta. Sisanya, Rp.40 juta, akan dibayarkan di 28 Agustus 2013 di kawasan yang sama. Namun membisu-membisu korban melaporkan pemerasan itu ke polisi. Dan  beliau tetap tiba ke tempat perjanjian buat menjebak mereka.

Kasus-kasus pemerasan ataupun penerimaan suap yg dilakukan oleh para jurnalis yg tidak professional ini memang telah seringkali terdengar. Padahal, dalam kode etik yg berlaku pada Indonesia, tercantum pada pasal 1, bahwa wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan gosip yg akurat, berimbang, dan  tidak beritikad jelek.

Independen berarti memberitakan peristiwa atau keterangan sesuai menggunakan bunyi hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, serta hegemoni berasal pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. Seksama berarti dipercaya benar sinkron keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara. Tidak beritikad jelek berarti tidak terdapat niat secara sengaja serta semata-mata buat menimbulkan kerugian pihak lain.

No comments