.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

Saat jagoanmu menyerah, apakah kau masih membanggakannya?

Hari ini engkau menyakiti hati ini lagi, hati yang selama ini tak mendapatkan perlakuan seharusnya dari seorang kekasih, hari ini engkau ...

Saat jagoanmu menyerah, apakah kau masih membanggakannya?
Hari ini engkau menyakiti hati ini lagi, hati yang selama ini tak mendapatkan perlakuan seharusnya dari seorang kekasih, hari ini engkau menjadikanku seorang pecundang lagi dimata mereka, memang benar! Aku tak akan lelah menghadapimu, aku sangat membutuhkanmu masalahnya.
Lama sudah aku menahan semua, membiarkanmu singgah dalam singgasana hati ini yang sangat mencintaimu, Membiarkanmu menyibukkan kerja pikiran otak ini karena ketakutanku, Itu sudah berlangsung cukup lama, bukan cukup lama tapi memang lama, Jika sekarang aku yang berkata lelah karena tak pernah engkau hargai, apa yang akan kau lakukan? Tentu saja engaku akan pergi begitu saja meninggalkanku. Tapi aku benar lelah untuk mencintaimu dengan cinta yang tak terbalas, dengan cintaku yang selalu engkau anggap sampah, padahal aku hanya ingin seperti angin, yang tak engkau lihat nanum engkau bisa merasakannya.
Bagiku sangat perih melupakanmu, Berusaha melawan hatiku sendiri yang memang sangat mencintaimu, berusaha meyakinkan hati ini bahwa akan ada yang lebih pantas menerima tulusnya cinta ini, inikah rasanya cinta bertepuk sebelah tangan? Sakit, perih, kecewa. Mungkin lebih dari itu. Apa kau tahu rasanya di acuhkan? Tidak dianggap?. Aku juga punya batas kesabaran Sayang, aku juga butuh dihargai, jangan mempermainkan perasaannku seperti ini walau kau pikir aku sudah kebal dengan perlakuanmu, aku selalu merendahkan hati meminta maaf untukmu, untuk kesalahanmu, bukan aku yang seharusnya seperti inI.
Aku memang selalu terbuai oleh kata cintamu, oleh janji janjimu, sekarang aku baru sadar kalau aku hanya diberi harapan kosong olehmu, tak ada cinta atau kasih sayang sedikitpun, Hanya janji palsu yang engkau punya, kau beri aku janji, cintamu entah singgah dimana. Sekarang aku tahu kamu bermain reply dengan lelaki lain, sosok yang tak pernah aku ketahui karena engkau selalu bermain di belakangku. Mungkin menyenangkan ya jadi Lelaki itu, menerima semua perhatianmu, menjadi sandaran dalam tangismu. Beruntung lelaki yang di pilih olehmu, tidak seperti aku yang mencintaimu dalam diam, Selalu sempat menyebut namamu dalam doa, aku disini berusaha ikhlas.
Tak seharusnya aku memberitahumu tentang seberapa rasa yang kumiliki untukmu, rasa ingin memilikimu setiap hari, rasa merindukanmu dalam tiap hembus nafasku, setidaknya sikap dan pembuktian sudah aku berikan, tugasmu hanya mencerna, namun sayang, engkau salah memperlakukannya, cukup aku dan tuhan yang tau.
Kali ini aku benar menyerah, karena seberapa besar rasa ini padamu, di matamu aku semu.
Seperti sampah yang begitu saja engkau lihat saat berjalan, bagaimana mungkin jika aku terus bertahan mencintaimu tanpa balasan, melihatmu memberikan cinta yang lebih untuk lelaki itu, lelaki yang selalu bisa mengukir tawa di senyummu, meski yang di lakukan terhadapmu sama seperti apa yang engkau lakukan terhadap orang yang engkau anggap semu.
Biarkan aku pergi, bukan aku mengingkari janji, tapi aku tahu engkau tak menginginkan kehadiranku.
Sekarang aku akan memulai pertualangan baru, mencari cinta yang benar untukku, sekarang aku telah banyak tau tentang cinta, engkau telah banyak mengajariku.
Lelah akhirnya. Aku lelah setiap kebaikan yang di berikan hanya engkau acuhkan begitu saja. Aku lelah memintamu terus berpura pura . Kerinduan mungkin akan merajalela dalam diri ini menjelma dengan setetes air mata, berharap jika kau datang dan akan menghapusnya, andai saja.

Tapi aku tahu selama ini aku memang jadi prioritas utama olehmu, menjadi utama saat engkau disakiti oleh lelaki itu, disaat engkau kesepian tampa lelakimu, dan sekarang engkau jangan cari aku lagi, kalau engkau merasakan hal yang sama, Disaat engkau disiksa oleh rasa sakit, rasa sakit yang tampa kau sadari dulu pernah engkau berikan padaku hampir setiap hari.

No comments