Cinta, dimana kau? Aku membutuhkanmu! Bukankah dulu kau berjanji akan selalu ada bersamaku, menemaniku dan takkan meninggalkanku?! ...
Cinta, dimana kau?
Aku membutuhkanmu!
Bukankah dulu kau berjanji akan selalu ada
bersamaku, menemaniku dan takkan meninggalkanku?!
Lalu kini kau menghilang seperti debu yang
tertiup angin.
Aku masih ingat saat pertama kalinya kau
genggam tanganku.
Kau ucapkan janji yang hingga saat ini
tersimpan rapi disudut hatiku.
Setiap kata yang terucap, terekam dengan
indah dipikiran dan hatiku.
Tanpa kusadari kau hanya menjadikanku
sebagai pelarian dari luka masalalumu.
Kau tak benar-benar menginginkanku.
Mungkin saat itu aku terlalu haus akan cinta
hingga aku terjebak dalam kebohongan yang kau ciptakan disetiap kalimat yang
kau rangkai dengan begitu indah.
Dan disaat lukamu sembuh kaupun pergi
sebagai gantinya kau menukar lukamu dengan luka yang kau tinggalkan pada hati
ini.
Bagaimana bisa kau memperlakukan hati
seseorang layaknya sebuah game yang kau jadikan sebagai hiburan disaat kau
kesepian kemudian kau tinggalkan saat kau menemukan sesuatu yang lebih menarik.
Kau tahu?! Aku selalu menunggumu disini,
ditempat pertama kali kau ucapkan kata cinta untukku.
Kubisikan pesan pada setiap hembusan angin
agar ia membawamu kembali padaku.
Namun yang kudapat hanya harapan semu, kau
bahkan melangkah semakin jauh hingga jemari ini tak mampu menggapaimu.
Hingga aku berada pada satu titik yang
membuat hatiku benar-benar lelah. Dan aku mulai berjalan mundur, membuka mata
dan melihat bahwa inilah kenyataannya!
Kenyataan bahwa kau tak akan datang, kau
tak akan meminta maaf bahkan kau tak akan kembali.
Terima kasih atas luka yang telah kau hadiahkan
untukku. Dan luka ini membuatku menjadi lebih kuat. Akan kusimpan kisah ini,
sepenggal kisah perjuanganku yang kau sia-siakan.
No comments