.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

Cerpen Ini bakatku oleh Fadlhi Husni

Teringat akau masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar,waktu itu, ada teman..namanya Restu..ketika itu dia sedang mengambar sebuah mobil di ...

Cerpen Ini bakatku oleh Fadlhi Husni
Teringat akau masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar,waktu itu, ada teman..namanya Restu..ketika itu dia sedang mengambar sebuah mobil di lembaran kertas pada buku cacatan,,asyik sekali ternyata,,terbuai dengan goresan demi goresan, terbawa imajinasi,,lalu aku mengampirinya,,wak gambarnya bagus sahutku, ‘’gambarnya keren ngga’’, ujarnya, baguslah sahutku  lalu aku memintanya untuk menggambarkan lagi tapi di buku atau di kertasku,,jawabnya; ‘’capek ahh, bikinnya aja ndiri, dengan hati kesal lalu ku mengatakan ;‘’ dah pinjem gambarnya untuk di contoh ‘’,

‘’Ok boleh pinjem tapi balikin besok ya’’jawabnya.
Di rumahku pada malam hari, pukul 20;00, dikamar tidurku disitu ada tempat tidur, lemari usang dan meja belajar sederhana, aku masuk ke kamar tidur untuk shalat isya, sebelumnya dari kamar mandi, sudah wudu’ dan gosok gigi, selesai shalat isya aku memulai untuk melihat daftar pelajaran yang dipajang di dinding dan lalu ku buka tas sekolah, nah teringat buku yang dipinjam oleh teman disekolahan tadi, lalu ku buka gambar tadi, ku coba meniru gambar mobil tersebut, tidak bisa untuk menggambar tapi jiwa ingin mencoba untuk menggambarkan mobil tersebut, ku coba dengan media seadanya, satu lembar kertas buku cacatan, satu pengaris,
koin 100 rupiah lambang Rumang Gadang, pensil yang ujungnya di ikat karet gelang untuk penghapus, gamabrnya tidak sebagus yang digambarkan temanku, yang paling sulit buat rodanya, ukuran mobilnya besar atau kecil, baik itu  truk atau mobil sedan, ban atau roda sama sama besar, soalnya; gambar rodany di ukur menggunakan koin 100 rupiah lambang rumah gadang yang satu satunya yang ku miliki.

Uhhfff, teryata tanpa ku sadari aku sudah mengabiskan setengah buku cacatan sekolahku,,yang isi gambar mobil..ahh tidak apa apa yang penting sudah mencobanya, tanpa ku sadari ku tertidur di meja belajar dengan beberapa buku-buku lalu ku menatap jam yang sudah menunjukan jam 00;05 , lalu menuju ke arah tempat tidur ,zzztttz zzzzhhh zzzzztttt.
Bbbrrrrrrrr ,,tersentak seperti kayak terbangun mimpi buruk, ternyata memeng mimpi buruk, dengan mata kabur sedikit demi sedikit terang,  ternyata di hadapanku adalah mamaku yang membangunkan ku, kelihatan superhero pegang ember dan gayung, ku tepuk-tepuk pipiku, tadi mimpi disiram,kok sekarang mimpi melihat superhero pegang gayung dan ember. Baru ku sadari mama ku bilang; owwww bangun, mau sekolah mau tidur, niat sekolah ngga sichh marah tapi lebay itu mamaku.

Lalu ku berlari ke kamarmandi dan mandi buru-buru dan pakai seragam sekolah SD, lalu kesekolah berlarian, kelihatan dari jauh gerbang sudah tertutup dan semua teman sudah masuk kelas. Setibanya di kelas, guru marah , Berdiri di depan kelas, tidak buat PR, terlambat ke sekolah, tidak sarapan, kena siram oleh superhero pakai senjata gayung dan ember sebagai tamengnya, juga buku teman yang basah, sialnya sekali rasanya.

Waktu jam istirahat tiba, temanku Restu menghampiri ku, kalu minjem buku, balikin dong, gara- gara kamu, aku dimarahin guru katanya, lalu ku jawab dengan gugup; bu.. bu..ku ku..ku.. tu.. tu basah tadi. Lalu dia marah dan berkata; tolong ganti buku itu, seperti buku sebelumnya, buku di sampul dengan cacatan 2 halaman dan 2 beberapa gambar mobil.

Hari demi hari ku lalui, buku yang disampul dengan cacatan dan gambar mobil yang tentunya lebih bagus dari sebelumnya, bersyukur aku rasanya, dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya menganti buku tersebut dan gambar- gamabr mobil ku buat dengan serius dan dari jiwa, Alhamdullilah temukan bakat dalam diriku, karena ku mampu membuat gamabr lebih indah dari temanku tersebut, lalu buku tersebut ku kembalikan, yang pastinya gambar ciptaanku, Restu melihat apakah ada isinya seperti semula, wak gamabrnya bagus, ternyata kamu ada bakat Fadli lanjutlah berkarya dan menggambar dan penulis ucap terima kasih, lalu temannku bertanya; kok kamu yang berterima kasih; ya karena ujian ku mulai coba gambar sampai tengah malam ,bangun kesiangan, disiram, buku basah, ganti cacatan basah dan mulai menggambar jadi aku bisa gambar lebih baik darinya.

No comments