Sayang! Aku menunggumu disetiap hariku. Aku menunggumu disetiap waktuku. Aku menunggumu disetiap hela nafasku. Sayang! Begitu l...
Sayang!
Aku menunggumu disetiap hariku.
Aku menunggumu disetiap waktuku.
Aku menunggumu disetiap hela nafasku.
Sayang!
Begitu lama kau biarkan aku menunggumu
tanpa sebuah kepastian.
Begitu lama kau biarkan aku berteman dengan
sepi.
Begitu lama kau abaikan rasa yang teramat
besar untukmu.
Kini aku telah terbiasa dengan kesendirianku.
Kesepian telah menjadi temanku, bungkam telah
menjadi bagian dari diriku, air mata telah menjadi pelarianku saat sakitku tak
tertahan.
Hingga akhirnya aku merindukan diriku yang
lalu.
Aku kembali merajut asa dalam sebuah lembar
baru kehidupan.
Aku kembali membangun cita dalam sebuah
mimpi yang akan kuwujudkan.
Aku kembali meneruskan langkah menuju
kehidupan nyata tempat dimana seharusnya aku berada.
Dan disaat aku menemukan secercah cahaya
baru, kau kembali.
Kau kembali untuk melanjutkan kisah kita
yang dulu kau tinggalkan.
Kau memintaku untuk kembali mengisi harimu
seperti dulu.
Kau kembali mengobral janjimu, janji yang sama
seperti dulu. Janji yang aku yakini hanya sebuah omong kosong.
Maaf, Ku rasa kau sudah sangat terlambat!
Kaki ini telah terlalu jauh melangkah dan
sangat sulit untuk kembali.
Kau tahu?
Memaafkan dan kembali adalah dua hal yang
berbeda!
Kau benar, aku telah memaafkanmu bahkan
tanpa kau pinta.
Tapi aku tak pernah menginginkan kisah kita
dilanjutkan!
Ku rasa penantianku selama ini telah cukup
untuk disebut sebagai sebuah kesempatan.
Namun kau tak melihat kesempatan itu karena
kau terlalu sibuk mencari sebuah kesempurnaan.
Dan saat kau tak menemukannya, kau kembali!
Sayang, semua pintu telah tertutup.
Lupakan saja!
Biarkan semua menjadi sebuah history yang
menceritakan bagaimana cara kerja karma.
Sungguh, aku tidak dendam. Aku hanya ingin
kau merasakan sedikit dari sekian banyak kepedihan yang 'ku rasakan.
No comments