.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

Saat Penantian Panjangku Terabaikan karya Khairunnisa

Sayang! Aku menunggumu disetiap hariku. Aku menunggumu disetiap waktuku. Aku menunggumu disetiap hela nafasku. Sayang! Begitu l...

Saat Penantian Panjangku Terabaikan
Sayang!

Aku menunggumu disetiap hariku.
Aku menunggumu disetiap waktuku.
Aku menunggumu disetiap hela nafasku.

Sayang!

Begitu lama kau biarkan aku menunggumu tanpa sebuah kepastian.
Begitu lama kau biarkan aku berteman dengan sepi.
Begitu lama kau abaikan rasa yang teramat besar untukmu.
Kini aku telah terbiasa dengan kesendirianku.

Kesepian telah menjadi temanku, bungkam telah menjadi bagian dari diriku, air mata telah menjadi pelarianku saat sakitku tak tertahan.
Hingga akhirnya aku merindukan diriku yang lalu.

Aku kembali merajut asa dalam sebuah lembar baru kehidupan.
Aku kembali membangun cita dalam sebuah mimpi yang akan kuwujudkan.
Aku kembali meneruskan langkah menuju kehidupan nyata tempat dimana seharusnya aku berada.

Dan disaat aku menemukan secercah cahaya baru, kau kembali.
Kau kembali untuk melanjutkan kisah kita yang dulu kau tinggalkan.
Kau memintaku untuk kembali mengisi harimu seperti dulu.
Kau kembali mengobral janjimu, janji yang sama seperti dulu. Janji yang aku yakini hanya sebuah omong kosong.

Maaf, Ku rasa kau sudah sangat terlambat!
Kaki ini telah terlalu jauh melangkah dan sangat sulit untuk kembali.
Kau tahu?

Memaafkan dan kembali adalah dua hal yang berbeda!
Kau benar, aku telah memaafkanmu bahkan tanpa kau pinta.
Tapi aku tak pernah menginginkan kisah kita dilanjutkan!
Ku rasa penantianku selama ini telah cukup untuk disebut sebagai sebuah kesempatan.
Namun kau tak melihat kesempatan itu karena kau terlalu sibuk mencari sebuah kesempurnaan.

Dan saat kau tak menemukannya, kau kembali!
Sayang, semua pintu telah tertutup.

Lupakan saja!

Biarkan semua menjadi sebuah history yang menceritakan bagaimana cara kerja karma.

Sungguh, aku tidak dendam. Aku hanya ingin kau merasakan sedikit dari sekian banyak kepedihan yang 'ku rasakan.

No comments