Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa masih menunggu hasil analisis PPATK u...
Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa masih menunggu hasil analisis
PPATK untuk memblokir rekening Front Pembela Islam ( FPI )
“Tentunya hasil
kerja PPATK pasti akan memberitahu pihak kepolisian untuk menindaklanjuti”.
Ujar Brigjen Rusdi Hartono saat memberikan pernyataan pers
Hal itu juga di ungkap oleh Direktur Eksekutif Jaringan
Moderat Indonesia Islah Bahrawi, bahwa pendanaan dalam gerakan radikalisme,
ekstrem, dan terorrisme di Indonesia menjadi persoalan utama yang hangat di
perbicarakan di tengah masyarakat .
Ketika penulusuran secara digital semakin ketat,
kelompok Radikalisme menggunakan jalur nondigital untuk transaksi .
“Berkaca dari berbagai kasus pendanaan terhadap kelompok radikal, Tindakan
PPATK membekukan beberapa rekening FPI itu sudah tepat. Karena memang ini modus
operandi yang sering dilakukan oleh kelompok – kelompok ekstrem kanan di Indonesia”
Ujar Islah (21 January 2021) .
Lanjutnya Islah memberikan beberapa contoh yang
menurutnya bisa mengkaitkan hal itu seperti aksi Arab Spring yang membuat
beberapa negara di Timur Tengah hancur – hancuran. Hal itu ditengarai ada aliran
dana luar negri dan keterlibatan negara – negara barat dalam upaya
menghancurkan negara arab yang dipimpin orang yang di nilai totalitarian. Akibat
itu Islah mengungkapkan bahwa ada indikasi keterlibatan lembaga donasi mendanai
FPI tetapi modelnya berputar, dikeluarkan diluar negri lalu kembali ke Indonesia
(yang menurutnya mirip seperti pendanaan arab spring ).
“ya bagusnya dibekukan, sebelum dana yang didalam itu
dikuras. Memang seharusnya Polri dan juga berapa lembaga penegak hukum dan juga
stakeholder sudah harus bisa mentracking itu” Ujarnya.
Sedangkan menurut Wakil Sekretaris Umum FPI, Azis
Yanuar mengatakan rekening bank atas nama FPI telah dibekukan setelah dibubarkan
oleh pemerintah bahkan menurut dia dalam rekening tersebut masih memiliki uang
puluhan juta yang tertanam.
Sumber.
viva.co.id
No comments